Soppeng, 9 Mei 2024 - Di Kampung Taluma, Kelurahan Kaca, Kecamatan Mariorawa, Kabupaten Soppeng, sebuah pelatihan yang sangat dinanti-nantikan berlangsung dengan semangat tinggi. Kegiatan ini adalah bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Terpadu Angkatan I LP2M UNM, yang salah satu fokusnya adalah "pelatihan teknik maqcorita melalui permainan kecapi bagi remaja".
Di bawah bimbingan pelatih utama Dr. Andi Agussalim AJ, yang dikenal dengan nama Dr. A3J atau Petta Maddendangnge, peserta pelatihan yang mayoritas adalah petani, antusias mempelajari teknik maqcorita, seni bercerita Bugis yang diiringi petikan kecapi. Dengan teriakan semangat "Aweh awehh!" mereka memulai pelatihan yang segera diiringi gelak tawa dan senyum ceria, menunjukkan antusiasme yang tinggi.
Kegiatan PKM ini dimulai dengan sambutan dari Ketua LP2M UNM, Prof. Dr. Ir. H. Bakhrani A. Rauf, MT., IPU, didampingi oleh sekretaris LP2M, Camat Marioriawa, dan Lurah Kaca. Sambutan ini diikuti dengan pertunjukan mappadendang oleh masyarakat, dilanjutkan dengan makan bersama yang mempererat kebersamaan.
Pelatihan berlangsung di sebuah ruang kelas yang terletak dekat kantor Lurah Kaca, dengan bantuan dua mahasiswa dari PBSD UNM, Marlina dan Khusnul Nisa. Dalam suasana penuh interaksi, peserta mendapatkan kesempatan untuk mempelajari trik-trik maqcorita secara langsung dari Dr. A3J, yang memberikan contoh dengan ekspresi yang penuh semangat.
Usai pelatihan, setiap peserta menerima sertifikat sebagai tanda telah mengikuti pelatihan teknik maqcorita menggunakan kecapi Bugis. Pengalaman berharga ini menumbuhkan kesadaran akan pentingnya melestarikan seni budaya yang semakin langka. Para peserta sepakat bahwa pelatihan ini perlu diteruskan untuk menjaga warisan budaya Bugis tetap hidup dan dikenal oleh generasi mendatang.
Program ini tidak hanya mengajarkan keterampilan baru, tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal, memastikan bahwa seni bercerita sembari memainkan kecapi Bugis tetap bertahan di tengah modernisasi zaman. Kegiatan ini menjadi sorotan masyarakat dan diharapkan dapat menginspirasi kegiatan serupa di masa depan, menjaga agar tradisi ini tidak punah dan tetap menjadi kebanggaan bersama.