Tuesday, 31 May 2022

Tim PKM Terpadu UNM Memperkenalkan Teknologi IoT (Internet of Things) pada Guru SMP Negeri 3 Majene

 

Gambar 1. Pembukaan Kegiatan

Salah satu Tim PkM Terpadu UNM yang tergabung dalam Angkatan IV kelompok SMP Negeri 3 Majene melaksanakan salah satu Tri Dharma Pendidikan Tinggi yaitu Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan mengusung tema PkM Pengenalan dan Implementasi Trainer IoT bagi Guru SMPN 3 Majene. Kegiatan tersebut diketuai oleh Prof. Dr. Purnamawati, M.Pd., dengan anggota Ir. Muhammad Akil, S.Pd., M.T., IPM., dan Nuridayanti, S.Pd., M.Pd. Kegiatan pengabdian tersebut diikuti oleh peserta yang merupakan guru SMPN 3 Majene dari berbagai latar belakang bidang ilmu yang berbeda-beda. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh tim kami, yang kebetulan berlokasi di SMPN 3 Majene, tutur Purnamawati dalam sambutan pengantar kegiatan. Lebih lanjut beliau menjelaskan inti kegiatan PkM ini yaitu ingin memperkenalkan sebuah trainer berbasis teknologi IoT (Internet of Things) yang dirakit sendiri oleh Tim dan akan didemonstrasikan secara langsung bagaimana cara menggunakan trainer IoT tersebut di hadapan peserta.

Selanjutnya, materi pengenalan dan implementasi trainer IoT yang dibawakan oleh Muhammad Akil dan dibantu oleh Nuridayanti menayangkan berbagai jenis sensor dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pemaparan tersebut, pemateri berusaha menjelaskan prinsip kerja sensor dengan memberikan ilustrasi atau contoh yang sering ditemui oleh peserta dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya sensor PIR (sensor gerak) yang sering ditemui pada berbagai pintu mall yang bergerak otomatis membuka dan menutup ketika mendeteksi orang yang ingin masuk atau keluar ruangan. Sensor ultrasonic (sensor jarak) yang terdapat pada kendaraan mobil yang digunakan sebagai sensor parkir dan terletak di bagian belakang mobil, dan berbagai jenis sensor lainnya.

Gambar 2. Proses Pelatihan

Mendengar penjelasan tersebut semua peserta mulai tertarik dan antusias mengungkapkan pengalaman yang sering dijumpai dan menanyakan secara langsung kepada pemateri jenis sensor apa yang dipakai. Merasa tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut, pemateri dengan bekal ilmu dan pengalaman yang matang seakan menampung semua masukan peserta dan memaparkannya satu persatu. Suasana, seakan menjadi lebih seru ketika peralatan trainer IoT didemonstrasikan di hadapan guru. Salah satu aplikasi yang diujiicoba dalam trainer adalah mengendalikan 2 buah lampu menggunakan Hp dengan koneksi internet.

Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Akil menggunakan Hp yang sudah terinstall aplikasi IoT MQTT Panel dan memperlihatkan kepada peserta, terdapat 3 buah tombol yang akan digunakan dalam mengendalikan lampu yaitu Relay 1, Relay 2 dan Tombol Mati.

Gambar 3. Tampilan Aplikasi IoT pada HP

Ketika tombol Relay 1 ditekan maka lampu 1 ikut menyala, saat tombol Relay 2 ditekan maka lampu 2 akan menyala dan tombol Mati akan memadamkan semua lampu secara bersamaan. Percobaan yang dilakukan sukses dihadapan guru, terlihat beberapa peserta seakan tertarik terhadap contoh teknologi IoT ini. Seakan ingin memperjelas lebih jauh tentang keunggulan teknologi IoT kepada guru, pemateri kemudian mencoba menghubungi salah satu keluarga yang ada di Makassar kemudian menginstruksikan untuk menekan tombol Relay pada aplikasi yang sama yang telah terinstall di Hp-nya. Tidak lama setelah diperintahkan untuk menekan tombol relay maka lampu yang ada di trainer IoT pun ikut menyala, keadaan ini semakin menambah rasa penasaran peserta karena pemanfaatan teknologi IoT dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis peralatan elektronik dengan jarak yang sangat jauh sebagaimana yang dicontohkan yaitu antara Makassar dan Majene.

Seakan tertarik dalam kecanggihan teknologi IoT, satu persatu peserta mulai menanyakan jenis perangkat apa saja yang bisa dikendalikan, berapa jarak maksimum yang dapat dijangkau, dan berapa kemampuan batasan jenis perangkat yang dapat dikendalikan. Semua pertanyaan tersebut dijawab dengan tuntas dan sekaligus menjadi penutup pertemuan kegiatan PkM ini.

Pada sesi terakhir sebelum peserta meninggalkan ruangan, Nuridayanti langsung mengingatkan peserta agar mengisi kuisioner penilaian guru terhadap proses pelaksanaan kegiatan pengabdian. Sebagai kegiatan akhir semua peserta melakukan foto Bersama tim PkM dengan memperlihatkan sertifikat keikutsertaan guru.

Gambar 4. Kegiatan penutup dan pembagian sertifikat peserta dan pemateri kegiatan

Editor: Zainuddin





Sunday, 29 May 2022

Dosen Seni UNM: PKM Pelatihan Penerapan Dekorasi Taman Artifisial Bagi Masyarakat Non-Produktif

Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Makassar (UNM) Angkatan 2 berlangsung di SMPN 3 Majene, Provinsi Sulawesi-Barat, Sabtu (28/5/2022)

Foto Bersama Tim Pengabdi dan Ketua LP2M UNM Bersama Peserta

Kampusteladan.com - Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Terpadu Universitas Negeri Makassar (UNM) Angkatan 2 oleh TIM LP2M berlangsung di SMPN 2 Majene, Sabtu (28/5/2022), dengan Judul PKM Penerapan Dekorasi Taman Artifisial Bagi Masyarakat Non-Produktif di Sulawesi Barat.

Tim pelaksana kegiatan terdiri dari Dr. Alimuddin Caco, M.Sn., Prof. Dr. Abd. Aziz Ahmad, M.Pd., dan Dr. Sukarman B., M.Sn.

Kegiatan tersebut diharapkan dapat membekali wawasan pengetahuan dan kemampuan keterampilan mendekorasi taman artifisial bagi masyarakat non-produktif.

"Kegiatan ini kami laksanakan dengan jumlah peserta 11 orang salah seorang diantaranya memiliki pengalaman menata taman, harapannya kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan pengetahuan tentang dekorasi taman dan terpenting juga adalah meningkatkan kemampuan keterampilan membuat dekorasi taman artifisial dari berbagai jenis material," ujar Alimuddin Caco yang juga sebagai Kepala Pusat Pemberdayaan Sosial, Budaya dan Humaniora LP2M UNM.

Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UNM, Prof. Dr. Ir. Bakhrani A. Rauf, MT, dalam arahannya mengatakan bahwa kegiatan PPM terpadu itu merupakan wujud dari tri darma perguruan tinggi yaitu darma ketiga pengabdian kepada masyarakat. Sekaligus sebagai rangkaian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara terpadu yang dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M ) UNM Angkatan 2.

Salah seorang peserta yang memiliki pengalaman dan cukup antusias mengikuti kegiatan ini mengucapkan terima kasih kepada narasumber. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat dalam menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan tentang dekorasi taman artifisial (sintetis) sehingga kita dapat kembangkan berbagai alternatif bahan dalam penerapan pembuatan dekorasi taman artifisial termasuk berbahan sintetis. (*)

Wednesday, 11 May 2022

PROSES PEMBUATAN BRANDING SEKOLAH PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 2D&3D MENGGUNAKAN ANIMASI MOTION GRAFIK

Animasi 2D dan 3D merupakan mata pelajaran muatan C3 disusun berdasarkan

paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 (Siswanti, 2020:5). Pembelajaran

animasi 2D dan 3D menjelaskan teori dan praktik mengenai pembuatan animasi baik berupa

2dimensi maupun 3dimensi. Jenis – jenis animasi terkhusus animasi 2dimensi terbagi menjadi

beberapa bagian yang terdiri dari (1) animasi cell, (2) animasi stop motion, (3) animasi motion

grafik, dan (4) animasi grafis. Pada penulisan best practice ini lebih berfokus pada animasi

motion grafik untuk pembuatan branding sekolah.

Branding sebagai memori skematis dari suatu merek. Dalam meningkatkan daya saing

lembaga pendidikan maka membangun brand digunakan oleh lembaga pendidikan untuk

menyikapi daya persaingan dalam memperkenalkan sekolah dan merekrut siswa. (Meyda

Setyana Hutami, 2020:1).Dengan membangun branding diharapkan lembaga pendidikan

semakin kuat untuk menyajikan informasi yang terkait dengan lembaga pendidikan tersebut.

Semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan gawai (handphone) membuka

peluang untuk menyajikan karya melalui digital, salah satunya branding. Penggunaan

teknologi dan informasi yang setiap saat diakses memberikan solusi bagi promosi melalui

branding tanpa harus menggunakan budget high namun berkesan. Salah satunya penggunaan

animasi untuk branding. Dengan menggunakan animasi, branding akan lebih menarik dan

unik. Berbeda halnya dengan branding menggunakan image atau video, animasi branding

menekankan visual grafis yang bergerak untuk menampilkan pesan atau promosi.

Proses pembuatan animasi branding menggunakan salah satu jenis animasi yakni

motion grafik. Animasi motion grafik merupakan desain grafis dalam motion yang terdiri dari

elemen-elemen seperti bentuk, raut, ukuran, arah, dan tekstur yang diberikan pergerakan agar

nampak hidup.


Untuk lebih jelasnya klik tautan berikut
Read More >> Unduh Dokumen