Sunday, 17 November 2024

Integrasi Teknologi Virtual Reality (VR) untuk Menghadirkan Pengalaman Interaktif dalam Tari Paduppa

 


        Tim pengabdian masyarakat yang dipimpin oleh Dr. Jamilah, M.Sn., telah memperkenalkan inovasi terbaru dalam dunia seni tari melalui proyek Program Kemitraan Masyarakat (PKM) "Integrasi Teknologi Virtual Reality (VR) untuk Menghadirkan Pengalaman Interaktif dalam Tari Paduppa". Tim ini juga beranggotakan Nurachmy Sahnir, S.Pd., M.Pd., serta Bau Salawati, S.Pd., M.Sn., yang secara kolaboratif mengembangkan program ini. Penelitian dan pengembangan proyek ini dilakukan di Fakultas Seni dan Desain, Universitas Negeri Makassar, dengan melibatkan mahasiswa dari Program Studi Seni Pertunjukan sebagai mitra utama. Kegiatan utama proyek ini dilaksanakan pada tanggal 14 November 2024.        

        Proyek ini bertujuan untuk menggabungkan teknologi modern dengan tradisi lokal, khususnya dalam memperkenalkan Tari Paduppa kepada generasi muda maupun khalayak internasional melalui pengalaman berbasis Virtual Reality (VR). Dengan teknologi ini, pengguna dapat merasakan pengalaman interaktif yang mendalam, seolah-olah mereka terlibat langsung dalam pertunjukan tari tradisional Sulawesi Selatan tersebut.

Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan utama dalam pemberian materi kepada peserta. Tahapan dimulai dengan pembukaan oleh Dr. Jamilah, M.Sn., yang menjelaskan tujuan program dan pentingnya pelestarian Tari Paduppa. Peserta kemudian dikenalkan dengan konsep Tari Paduppa, meliputi sejarah, makna filosofis, dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Setelah itu, tim memberikan materi tentang dasar-dasar teknologi Virtual Reality (VR), termasuk perangkat yang digunakan serta bagaimana teknologi ini diintegrasikan ke dalam seni tari. Untuk memberikan gambaran praktis, peserta diperlihatkan contoh-contoh aplikasi VR dalam seni pertunjukan.


Tahapan berikutnya adalah workshop dan simulasi interaktif, di mana peserta diajak mencoba langsung perangkat VR untuk merasakan pengalaman interaktif dalam Tari Paduppa. Dalam sesi ini, mahasiswa Seni Pertunjukan yang menjadi mitra program berperan aktif membantu peserta memahami teknis penggunaan perangkat dan konten VR. Kegiatan ditutup dengan diskusi dan refleksi, di mana peserta mengevaluasi pengalaman mereka selama kegiatan, memberikan masukan, serta memberikan saran terkait pengembangan lebih lanjut dari teknologi ini dalam seni pertunjukan tradisional lainnya.

Dr. Jamilah, selaku ketua tim pengabdian, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk melestarikan budaya lokal sekaligus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. “Kami ingin memastikan budaya lokal kita tetap relevan dan menarik bagi generasi muda, dengan menghadirkan pengalaman baru yang menggabungkan seni dan teknologi,” ujarnya.  Nurachmy Sahnir, salah satu anggota tim, menambahkan bahwa proyek ini tidak hanya melibatkan teknologi, tetapi juga mengedepankan aspek edukasi. “Melalui program ini, kami berharap masyarakat tidak hanya menikmati keindahan tari Paduppa, tetapi juga memahami makna dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya,” katanya.

Sementara itu, Bau Salawati, anggota tim lainnya, menyebutkan bahwa proses pembuatan program VR ini melibatkan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk seniman tari, pengembang teknologi VR, dan mahasiswa Seni Pertunjukan Universitas Negeri Makassar. “Sinergi ini penting untuk memastikan bahwa hasil akhir benar-benar merepresentasikan keaslian Tari Paduppa dan memberikan pengalaman yang autentik bagi pengguna,” jelasnya.

Pengabdian yang dilakukan di Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar ini juga menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa Seni Pertunjukan. Mereka tidak hanya berperan sebagai mitra, tetapi juga terlibat langsung dalam pengembangan konsep dan konten tari berbasis teknologi VR, yang menjadi pengalaman berharga bagi mereka untuk mengasah kemampuan seni sekaligus adaptasi teknologi. Proyek ini sekaligus menjadi bukti bahwa seni tradisional dan teknologi modern dapat berjalan beriringan, menciptakan harmoni antara warisan budaya dan inovasi.

 

No comments:

Post a Comment